Adzan maghrib sudah berkumandang. kurang dua jam lebih.Perempuan yang sudah tua tetapi masih kelihatan sehat itu buru2 mengambil air wudhu dan shalat maghrib. Sesudah shalat ditambahi dzikir dan doa seadanya dia pun kembali bergegas ke tempat duduknya lagi. Tidak lama kemudian diujung lorong dilihatnya tempat tidur yang didorong oleh 2 perawat. Nenek inipun segera bangkit dan dengan sedikit berlari dia berjalan disamping tempat tidur beroda itu.
Diatas tempat tidur yang berjalan itu tergeletak laki2 yang sudah menemani hidupnya 20 tahun lebih. Laki2 20 tahunan itu tersenyum melihat sang nenek berada disampingnya. Didepan pintu ruangan yang keliatan begitu terang si nenek meminta perawat itu berhenti. Lalu sang nenek mendekatkan bibirnya ke telinga laki2 itu, "you tidak punya apa di dunia ini, your body its not yours, ingat itu!" bisiknya. Laki2 muda itu menganguk dan tersenyum lagi diantara air matanya yang mulai keluar.
Setelah kedua perawat itu hilang dibalik ruangan yang terang benderang, nenek itu lalu membalikkan badan dan berjalan pelan sambil menunduk. DIa pergi ke salah satu ruangan dimana laki2 tadi selama 2 hari ini berada. Pelan2 dia masuk ke kamar mandi dan mengambil air wudhu lagi. Lalu dipakainya mukena putih, di gelarnya sajadah kecil dan dia duduk diatasnya. Perempuan tua yang tadi keliatan tegar melihat cucunya sekarang mulai meneteskan air mata.
Setelah shalat isyak sepertinya si nenek masih ingin berlama lama dalam kesendiriannya. Tasbih ditangan kanannya berputar perlahan. Wjahnya menunduk.Tampak beberapa tetes airmata jatuh memhasahi mukenanya. Pikirannya melayang jauh beberapa waktu yang lalu. Seorang anak kecil yang selalu dia gendong kemana mana. Terbayang seorang anak kecil dengan seragam TK berlarian ke sana kemari bersama teman-temannya. Terbayang anak SD yang bersepeda didalam rumah, di halaman belakang, di jalan raya. Terbayang seorang anak SMP yang masih suka mandi di sungai bersama teman2 kampungnya. Terbayang anak SMA yang mulai mengenal cantiknya seorang gadis. Terbayang seorang laki2 muda dengan Yamaha Majesti, laki2 yang berjalannya seperti setengah berlari, laki2 setiap sore selalu memakai sarung dan baju shalat menyambut maghrib.
Terbayang laki2 yang selama ini menemani kesendiriannya. Laki2 yang tidak pernah malu mebawa dirinya yang sudah tua kepesta ulang tahun temennya. Dialah Ratu dari seorang anak laki2 yang selama ini memanggilnya oma. Laki2 yang sejak usia 2 tahun dia minta dari anak perempuannya.
Laki2 yang selalu mencium tangannya lalu di letakkan di dahinya."ini jimat saya!" begitu laki2 itu bilang saat melakukan itu.
Tiba2 kenangan indah itu seperti dibalik dalam sekejap.dilihatnya kan dinding yang menunjukkan angka 10 malam. 1 jam lagi tidak akan ada lagi laki2 yang bejalan setengah berlari. Tidak akan ada laki2 dengan Yamaha Majesti. Tidak akan ada laki2 yang berlari naik turun tanggak di belakang rumahnya sehabis shalat subuh. Tidak akan ada laki- yang berlarian sambil bercanda dengan keponakan kecilnya. Yang ada adalah laki2 dengan kruk ditangan kirinya sebagai pengganti kakinya yang diamputasi sekarang.
Jam berdentang sebelas kali. Perempuan itu bergegas melipat mukenanya dan kembali dimana tadi dia menunggu. Tak lama kemudian dua perawat tadi keluar mendorong tempat tidur. Jantung nenek itu seperti terhenti. Dia melihat cucu laki2nya tertidur tenang di atas tempat tidur. Matanya langsung tertuju pada bagaian tubuh bawah cucunya. air matanyapun tak kuasa dia bendung. Dengan air mata yang seperti bah dia membisikkan sesuatu ditelinga lakii2 yang tertidur dengan senyum itu.
"Allah akan gantikan yang diambil itu dengan 2 sayap supaya kamu bisa lebih cepat dari hanya sekedar berlari "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar