Sejati Insaninya
kemana larinya
kala datang menempati
lalu pergi meninggalkan
di antara heran dan takjub
pesona tak berkesudahan
letupan pun maktub
gelora sukma berkesadaran
yang tersisa…
sirnalah sudah..
bagai buih tak berharga…
manfaat airnya tinggal
sebagai bekal di keabadian
amal sucipun menemani
dalam langkah dijalani
yang batil kan lenyap
yang hak hadir mengganti
mengendap di benak
dalam panggil parkir…
pikir logika sehatnya
hati si penerima
berbicara dalam damai bijaknya..
pukat si pembuat jerat
tak jadi sesatkan dirinya…
pandangnya pun tajam
di atas penglihatan matanya
pendengarannya pun jelas
atas radar miliknya
sejati insaninya…
tak terkubur dalam mati gersang
kering kerontangnya tanah…
tak tersirami titik-titik hujan-Nya..
subhanallah….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar